Sep 30, 2023

,

Digendong Tak Berasa, ASUS Zenbook S 13 OLED Jadi Laptop Andalan Paling Sempurna



***

Setiap pagi aku bisa bangun tepat waktu karena dengar suara alarm dari ponsel. Sambil masih rebahan di kasur, hal pertama yang aku lakukan pasti cek semua notifikasi sosial media, terutama WhatsApp, biar nggak ketinggalan kalau-kalau ada informasi penting yang harus aku tahu sebelum memulai aktivitas di hari itu.

Sebagai anak kos, mau nggak mau, suka nggak suka, aku harus mengurus segala kebutuhanku sendiri. Mulai dari menyiapkan makanan, pakaian, beberes dan sebagainya.

Di saat-saat seperti ini biasanya aku suka flashback ke masa-masa remaja: dibangunin ibu pagi-pagi, dimasakin sarapan, disiapin bekal. Duh, nyaman banget rasanya kalau dinget-inget.

Sayangnya fakta menyadarkan bahwa perubahan adalah hal yang nggak bisa dihindari. Perubahan mutlak akan selalu hadir dalam segala aspek kehidupan. Mulai dari lingkungan keluarga, hubungan pertemanan, hingga rutinitas sehari-hari. Kuncinya hanya satu, yaitu adaptasi.

Dari yang dulu dibangunin ibu, sekarang dibangunin alarm.

Dari yang dulu makanan disiapin, sekarang kadang masak kadang beli.

Dari yang dulu kuliah bawa laptop sesekali, sekarang harus bawa laptop setiap hari. Satu hal yang masih ku upayakan untuk dapat beradaptasi dengan baik.

Kebetulan saat ini aku berkesempatan untuk mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan atau yang biasa disebut PPG Prajab.

Ada banyak suka-duka yang aku rasakan selama mengikuti perkuliahan ini. Sukanya bertemu dengan banyak teman dari beragam almamater dan usia yang berbeda, tapi kami saling berkomunikasi layaknya mahasiswa biasa dalam 1 kelas. Tentu ada banyak pengalaman seru yang aku dapatkan.

Sementara dukanya, setiap hari aku harus berhadapan dengan tugas yang tidak ada habisnya. Duduk di depan laptop sepanjang hari, sepanjang malam, nggak mengenal yang namanya hari libur.

Di saat yang sama aku juga harus melaksanakan kegiatan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan). Jadi kapan pun dan di mana pun aku berada harus selalu bawa alat tempur berupa laptop.

Karena itulah, dalam memilih laptop terbaik aku nggak serta-merta asal tunjuk aja, melainkan harus melihat dulu tantangan apa saja yang aku hadapi baru bisa menentukan laptop dengan kriteria seperti apa yang terbaik untukku.

Back to Campus

For your information, aku sebenarnya udah lulus kuliah S1 di tahun 2019. Aku sempat bekerja sebagai staf admin di sebuah perusahaan selama 1 tahun, mengajar bimbel, dan terakhir menjadi guru honorer sembari terus menyimak perkembangan dunia pendidikan melalui media sosial.

Sampai akhirnya di pertengahan tahun 2022 lalu aku membaca pengumuman pembukaan beasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan.

Sekilas tentang PPG Prajabatan, adalah program yang diselenggarakan oleh Kemdikbudristek untuk menciptakan keseimbangan kebutuhan dan pemenuhan guru secara kuantitas dan kualitas.

Nantinya lulusan PPG Prajabatan akan mendapatkan Sertifikat Pendidik Profesional dan tambahan title Gr.

Setelah mengikuti serangkaian proses seleksi yang cukup ketat aku diterima sebagai mahasiswa angkatan 1. Adapun rangkaian kegiatan yang harus aku lalui terdiri dari perkuliahan, praktik kerja lapangan, proyek kepemimpinan dan pendampingan.

Sistem perkuliahan yang jauh berbeda dengan S1 cukup bikin aku terkejut. Ada banyak tantangan yang harus aku hadapi dan selesaikan dengan baik selama menjalani program ini.

·         Tingginya kebutuhan akan perangkat teknologi pada model perkuliahan baru

Seperti yang udah aku singgung di awal, saat kuliah S1 aku hanya akan sesekali bawa laptop jika memang diperlukan. Namun berbeda dengan perkuliahan PPG Prajab, laptop harus selalu berada dalam jangkauan karena semua aktivitas perkuliahan berlangsung dalam sebuah aplikasi berbasis website yang bernama SIMPKB (Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian yang Berkelanjutan).

Setiap step perkuliahan dalam sehari penuh dilakukan mengikuti prosedur yang tertera pada SIMPKB. Di dalamnya memuat data diri, absensi, materi perkuliahan, ruang diskusi, pengumpulan tugas hingga penilaian dosen dari setiap tugas dan mata kuliah.

Seluruh riwayat aktivitas perkuliahan yang dilakukan oleh mahasiswa maupun dosen pada hari itu juga akan terekam dalam SIMPKB dan diawasi langsung oleh staf bidang keprofesian kampus maupun Kemdikbudristek.

Jadi nggak bisa hanya asal-asalan dalam mengerjakan tugas meski dalam kondisi sakit atau morat-marit sekalipun.

·         Beradaptasi dengan sistem perkuliahan yang berubah-ubah

Kegiatan praktik lapangan dilakukan sejak awal semester 1. Untuk waktu pelaksanaannya setiap kampus punya kebijakan yang berbeda-beda.

Pada semester 1 kegiatan perkuliahan dan PPL dilakukan dengan sistem sandwich. Jadi 1 minggu kuliah di kampus, 1 minggu berikutnya PPL di sekolah.

Seringkali tumpukan tugas dalam setiap mata kuliah yang harus diselesaikan dalam 1 minggu belum selesai, tetapi minggu berikutnya aku harus fokus melaksanakan PPL. 

Sayangnya, sistem ini berubah saat memasuki semester II. Karena program ini sejalan dengan pemenuhan kebutuhan guru, sehingga mahasiswa diarahkan untuk melaksanakan kegiatan PPL di domisili masing-masing.

Namun, yang awalnya dilaksanakan dengan sistem sandwich, pada semester II kegiatan perkuliahan dilakukan secara full online melalui zoom ataupun google meet Senin-Rabu, sementara PPL dilaksanakan Senin-Sabtu alias setiap hari di sekolah masing-masing.

Mengingat daerah asalku berada di daerah yang bisa dibilang pelosok, aku pun memutuskan untuk memilih lokasi PPL dengan fasilitas yang memadai terutama kondisi jaringan internet. Sehingga aku tetap harus kos karena lokasinya sangat jauh dari rumah.

·         Tumpukan tugas yang nggak ada habisnya

Sistem pembelajaran pada setiap mata kuliah dilakukan dengan alur M (Mulai dari Diri), E (Eksplorasi Konsep), R (Ruang Kolaborasi), D (Demonstrasi Kontekstual), E (Elaborasi Pemahaman), K (Koneksi antar Materi, dan A ( Aksi Nyata).

Nah dari setiap step ini ada materi juga tugas yang harus diselesaikan tepat waktu.

Jadi, duduk di depan laptop sepanjang waktu sudah menjadi rutinitas sehari-hari. Di mana pun ada kesempatan, disitu pula laptop ada di hadapan. . 

Bentuk tugasnya pun beragam, mulai dari artikel, jurnal, laporan, video, projek dan sebagainya. Sehingga ruang pengumpulan dari masing-masing tugas biasanya memiliki kapasitas yang berbeda disesuaikan dengan jenis tugas yang diminta.

Salah satu projek permainan tebak angka. Bisa dicoba di sini: https://scratch.mit.edu/projects/858136654/

Jika ukuran tugas melebihi kapasitas ruang penyimpanan mahasiswa bisa mengunggah tugas pada drive sehingga cukup melampirkan link saja.

Setiap mahasiswa juga menerima fasilitas berupa email dari akun belajar.id untuk mengakses aplikasi Canva secara premium dan fasilitas google, termasuk tambahan drive penyimpanan sebesar 100 GB.

·         Banyaknya kegiatan di luar perkuliahan yang harus diikuti

Selain kegiatan perkuliahan dan praktik mengajar, aku juga harus turut aktif dalam segala bentuk kegiatan non mengajar di sekolah.

Di saat yang sama, mahasiswa secara berkelompok juga harus melaksanakan kegiatan projek kepemimpinan di luar kegiatan perkuliahan dan PPL

Sehingga aku harus bisa memanajemen waktu dan negosiasi sebaik mungkin, mengingat setiap sekolah memiliki jadwal yang berbeda, ditambah lokasi PPL yang juga berbeda antar mahasiswa.

Selain itu, aku juga harus aktif mengikuti kegiatan pelatihan yang dibuktikan dengan sertifikat yang nantinya menjadi salah satu portofolio untuk dapat mengikuti ujian kompetensi akhir.

·         Menjadikan pertemuan virtual sebagai bagian yang nggak terpisahkan

Pertemuan virtual udah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari. Jika waktunya tidak memungkinkan, sesekali perkuliahan dilakukan pada malam hari atau di hari sabtu dan minggu.

Terkadang juga jadwal perkuliahan berubah menyesuaikan dengan kesibukan dosen. Jika sedang dalam perjalanan maka aku harus mencari tempat untuk menepi sejenak dan siap jika tiba-tiba diminta untuk melakukan presentasi.

Selain itu, sebagian besar tugas perkuliahan harus diselesaikan dengan diskusi kelompok. Sehingga aku harus siap melakukan pertemuan virtual di mana saja.

Dalam hal ini dibutuhkan perangkat yang memadai dan jaringan internet yang stabil. Aku sendiri tidak hanya mengandalkan jaringan wifi, tapi juga kuota internet harus selalu cukup. Jangan sampai ketika sedang presentasi malah tiba-tiba menghilang dikarenakan jaringan internet tidak stabil.

·         Harus terbiasa dengan tuntutan multi peran

Sebagaimana mahasiswa pada umumnya, aku juga melaksanakan perkuliahan, mempelajari materi, mengerjakan tugas dan sebagainya.

Namun, ketika berada di sekolah, aku juga memiliki tugas layaknya guru. Tidak hanya menyampaikan materi pembelajaran di kelas, akan tetapi juga mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.

Hal ini lantaran setiap mahasiswa PPG Prajab telah memiliki kompetensi yang memadai sesuai dengan title-nya S.Pd bahkan M.Pd, bukan lagi mahasiswa magang biasa.

Sejujurnya yang paling menyita waktu adalah mengerjakan berbagai tugas administrasi. Namun, semua itu bisa terlalui dengan baik meski harus terpontang-panting.

Tak hanya itu aku juga dituntut untuk menjadi guru kreatif layaknya content creator. Di mana mahasiswa harus menyebar luaskan praktik baik yang telah dilakukan selama mengikuti program ini melalui sosial media. Penguasaan aplikasi editing sangat diperlukan dalam hal ini.

Salah satu contoh bentuk praktik baik yang dilakukan:

Melihat berbagai tantangan tersebut, bisa dikatakan aktivitasku nggak akan bisa berjalan kalau nggak ada laptop. Tingginya kebutuhan akan penggunaan perangkat yang satu ini, menjadikan laptop sebagai perangkat yang mutlak dibutuhkan.


Kenalin! Ini Dia Laptop Terbaik Versi Gue

Setiap dari kita pastinya memiliki kebutuhan laptop dengan spesifikasi yang berbeda-beda. ASUS sebagai aktor yang telah merajai industri laptop selama puluhan tahun tentu sangat memahami kebutuhan para penggunanya.

Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya varian laptop ASUS yang beredar di pasaran. Yang mana tipe-tipe laptop ini mempunyai nama yang berbeda dan dirancang sesuai dengan kebutuhan khusus yang berbeda pula.

Perkembangan yang terjadi juga tentunya mempertimbangkan kebutuhan pengguna yang terus berubah dari masa ke masa. Nggak hanya dari segi performance-nya aja tapi juga dari segi desain yang diusungnya.

Jika dibandingkan dengan saat ini, desain laptop beberapa tahun lalu terbilang sangat tebal bukan?

Namun, kini laptop keluaran terbaru dari ASUS sudah mengadopsi desain tipis dan ringkas yang sangat mendukung mobilitas. Ini menjadi salah satu poin utama untukku dalam menentukan laptop terbaik untuk menunjang berbagai aktivitas.

Aku sempat sangat tertarik dengan laptop ASUS Zenbook 14X OLED Space Edition lantaran melihat introduction videonya yang bertema luar angkasa. Kesan pertamaku ketika menontonya: ini gila, keren parah!

Aku pun kembali sibuk dengan rutinitasku seperti biasa sambil terus mengikuti  perkembangan keluaran laptop terbaru. Sampai akhirnya aku tidak sengaja melihat salah satu postingan laptop keluaran terbaru dari ASUS dengan jargon World’s Thinnest & Lightest OLED Laptop.

Seketika aku langsung bertanya-tanya, setipis dan seringan apa sih sampai ASUS bisa mengklaim demikian?

Setelah aku cari tahu lebih banyak, mulai dari desain fisik hingga performancenya, aku cuma bisa berkata: ini dia laptop yang aku butuhkan selama ini.

ASUS Zenbook S 13 OLED UX5304

Laptop ini akan menjadi senjata terbaik untuk menyelesaikan berbagai perubahan dan tantangan yang aku hadapi saat ini.

Setangkas apa ASUS Zenbook S 13 OLED dalam melakukannya? Mari kita lihat!

 

Ringan dan Tipis, Digendong Nggak Bikin Meringis

World’s Thinnest & Lightest OLED Laptop, julukan ini memang cocok banget disematkan untuk ASUS Zenbook S 13 OLED. Gimana enggak, saking ringannya laptop ini cuma punya bobot 1 kg dan ukuran profil samping yang tipisnya cuma 1 cm.

Pertanyaannya, gimana ASUS Zenbook S 13 OLED bisa punya ukuran seringan dan setipis itu?

Untuk mendapatkan ukuran yang sempurna, ASUS Zenbook S 13 OLED menyematkan FHD IR camera yang lebih tipis di CNC-machined lid. Walaupun tipis, fitur yang disematkan tetap lengkap lho. Apalagi laptop ini juga menggunakan panel OLED yang didesain khusus dengan ukuran yang tipis banget.

Kemudian circuit boards yang digunakan punya lapisan yang lebih sedikit dan kerapatan wiring yang lebih tinggi sehingga memungkinkan untuk memuat lebih banyak transistor.

Untuk memperoleh ketipisan dan keringanan maksimal, laptop ini memanfaatkan material terbaik berupa paduan magnesium-aluminium pada bagian dek keyboard. Sementara area touchpad-nya menggunakan lapisan kaca yang tipis banget.

Wah, bukan main ya effort-nya.

Melihat ukuran keringanan dan ketipisannya, laptop ini jelas mantep banget buat aku yang harus selalu gendong laptop ke mana-mana.

Apalagi kalo kondisi jaringan internet lagi nggak stabil, maka aku harus siap-siap mengungsi ke tempat yang memadai. Entah naik ke atas genteng atau pergi ke gunung sekalipun untuk berburu sinyal.

 

Camera dan Sound Super Canggih, untuk Kenyamanan Zoom yang Bikin Nagih

Walaupun pandemi bisa dibilang udah nggak ada, tapi pertemuan virtual tetap menjadi bagian dari rutinitasku sehari-hari. Mulai dari kegiatan perkuliahan, diskusi kelompok, konsultasi, dan bimbingan semua dilakukan secara virtual.

Oleh karenanya perangkat laptop yang aku butuhkan harus memadai dari segi camera dan dilengkapi dengan fitur pendukung yang canggih agar kegiatan presentasi maupun komunikasi dapat berlangsung dengan baik dan lancar.

Dalam hal ini ASUS Zenbook S 13 OLED adalah perantara yang sempurna. Laptop ini punya fitur ASUS AiSense yang menjamin penampilanku bakal selalu maksimal. Jujur aku baru tau ada camera laptop dengan fitur secanggih ini. Ini dia beragam efek yang tersedia:

  • Background Blur: memberikan efek blur pada background untuk menjaga privasi di mana pun berada
  • Lighting Correction: mendeteksi kondisi pencahayaan jadi lebih baik.
  • Gaze Correction: mendeteksi pergerakan mata dan menyesuaikan tatapan supaya tampak selalu menatap langsung ke kamera.
  • Motion Tracking: mendeteksi dan mengikuti gerakan sehingga hasilnya akan selalu fokus
  • Appearance Filter: memberikan efek riasan wajah natural
  • ASUS 3D Noise Reduction (3DNR): meningkatkan kejernihan gambar secara signifikan.

Ada lagi fitur menarik dari teknologi ASUS AI Noise-Canceling yang fungsinya untuk mengisolasi kebisingan di sekitar. Jadi ketika presentasi atau sekedar tanya jawab biasa suaraku bisa terdengar jelas.

Ini penting banget, mengingat aku sering melakukan zoom di mana saja. Seperti di sekolah, cafe, mushala, dan tempat persinggahan lainnya.

Didukung juga dengan sistem suara stereo Dolby Atmos® yang tersertifikasi Harman Kardon, dengan dukungan Smart Amplifier dan ASUS Audio Booster.

Nah, kalau teknologi Smart Amplifier dan ASUS Audio Booster digabungkan volumenya bisa ditingkatkan sampai 5,25x. Wowww…

Kombinasi Baterai dan Konektivitas Komplit, Tampil Energik Bukan Perkara Sulit

Karena kebutuhan akan penggunaan laptop yang tinggi aku butuh laptop yang dibekali baterai hemat dan mampu bertahan dalam waktu lama. Supaya saat aku berada di tempat dengan jumlah stop kontak yang terbatas seperti cafe, kelas, gazebo, rest area, dan sebagainya laptopku bisa terus menyala.

Maka dari itu aku butuh ASUS Zenbook S 13 OLED yang mampu diajak beraktifitas penuh olehku. Laptop ini sudah dibekali baterai 63 Wh yang bisa bertahan kira-kira sampai dengan 14 jam.

Ditambah laptop ini mendukung fast charging, jadi aku nggak perlu khawatir kalau baterainya habis dan mau numpang mengisi daya sebentar.

Untuk urusan konektivitas aku juga nggak perlu risau karena meski tipis, ASUS Zenbook S 13 OLED didesain memiliki konektivitas lengkap untuk terhubung dengan berbagai perangkat eksternal .

Ada 2 port Thunderbolt 4 USB Type-C untuk mendukung pengisian cepat, menampilkan pada layar eksternal hingga 4K, dan transfer data hingga 40 Gbps. Berkat port ini aku jadi nggak perlu panik kalau tiba-tiba mati lampu karena pengisian dayanya juga bisa dilakukan lewat power bank.

Dilengkapi juga dengan port USB 3.2 Gen 2, HDMI 2.1 dan nggak lupa audio combo jack.

Dengan kapasitas baterai dan konektivitas lengkap ini, ASUS Zenbook S 13 OLED tentu siap diajak show di mana saja.

Profil Ganteng Abis,  Siap Diajak Nongki-Nongki Manis

Siapa pun yang melihat ASUS Zenbook S 13 OLED pasti bakal langsung salfok sama desainnya yang ganteng abis.

Kalau biasanya cover screen laptop dibuat polos dengan hanya ada logo ASUS, maka berbeda dengan ASUS Zenbook S13 OLED yang memiliki garis menyerupai huruf A tapi sebenarnya itu adalah logo Zenbook yang diperbesar.

Dengan desain body yang mengusung tema kontemporer laptop ini tersedia dalam dua warna yaitu Basalt Grey yang terinspirasi dari keindahan alami bebatuan dan Ponder Blue yang menurutku lebih menawan berkat skema warna gelapnya.

Sejauh ini, ASUS Zenbook S 13 OLED adalah laptop yang paling mendukung untuk di bawa nongkrong di cafe atau tempat ramai lainnya karena desainnya bikin laptop ini jadi pusat perhatian.

Karena aku nggak cantik, paling nggak laptopku ganteng lah ya.  Kebetulan aku suka bepergian untuk mengerjakan tugas di cafe bareng temen-temen yang berada di domisili yang sama biar nggak setres sendirian.


Andal, Kencang dan Multitasking, Jagonya Melahap Pekerjaan dan Tugas-Tugas Penting

ASUS Zenbook S 13 OLED nggak hanya memukau dari segi desain tapi juga unggul dalam segi performancenya. Laptop ini menggunakan sistem operasi Windows 11 Home yang memiliki sederet keunggulan tersendiri.

“Laptop ASUS hadir dengan dilengkapi Windows 11 Home. Ketika pekerjaan menumpuk, laptop ASUS dengan Windows 11 siap membantu Anda menyelesaikannya. Laptop ASUS dengan Windows 11 yang lebih nyaman di mata, memungkinkan Anda mengekspresikan diri dan cara kerja terbaik Anda. Dan tidak hanya Windows 11 asli, tersedia juga genuine Microsoft Office 2021 untuk menunjang aktivitas Anda sepanjang hari.”

Untuk penggunaan harian ASUS Zenbook S 13 OLED memiliki performa   yang kenceng banget karena sudah ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ i7 generasi ke-13 dan juga Intel® Iris® Xe graphics dengan RAM berjenis LPDDR5 berkapasitas 16 GB dan ruang penyimpanan M.2 NVMe™ PCIe® 4.0 sebesar 1 TB. Laptop ini juga sudah terserfikasi Intel® Evo™ dengan pengaktifan instan, Bluetooth 5.3 dan koneksi WiFi 6E yang lebih cepat.

Melihat spesifikasinya, ASUS Zenbook S 13 OLED tentu mampu memberikan kinerja yang multitasking. Di mana sebagai mahasiswa aku membutuhkan laptop ini untuk melaksanakan perkuliahan dan melahap tumpukan tugas. Sebagai guru untuk menyiapkan perangkat pembelajaran dan administrasi.

Sementara sebagai konten kreator laptop ini mampu mendukung aku untuk melakukan editing foto dan mengolah projek di Canva juga editing video ringan sehingga segala bentuk praktik baik yang aku lakukan selama mengikuti program PPG Prajabatan dapat disebarluaskan dengan baik.

Layar dengan Visual Terbaik, Menampilkan Setiap Momen Nyaris Tanpa Cela

Sesuai dengan namanya ASUS Zenbook S 13 OLED, laptop ini memiliki dimensi layar seluas 13,3 inci dengan resolusi 2.8K (2.880 x 1.800 pixel) dan rasio 16:10. Dengan ukuran sedemikian rupa, dijamin gambar maupun video yang ditampilkan bakal terlihat seperti tanpa cela.

Adapun kecerahan layarnya mencapai 550 nits dengan color gamut 100% DCI-P3 dan support Dolby Vision.

Untuk panelnya laptop ini menggunakan Lumina OLED yang merupakan inovasi layar laptop generasi baru. Dibandingkan dengan OLED lainnya, ASUS Lumina OLED memiliki tampilan yang lebih akurat, adaptif dan andal.

Layar yang menakjubkan ini juga telah tervalidasi Pantone® dan mengantongi sertifikasi VESA DisplayHDR True Black, TUV Rheinland dan SGS.

Kedalaman warna yang luar biasa dan memanjakan mata ditambah perlindungan kesehatan mata pengguna merupakan kombinasi yang sempurna untuk menciptakan pengalaman visual terbaik.

Tangguh Berstandar Military Grade US MIL-STD-810H

ASUS Zenbook S13 OLED telah mengantongi sertifikasi lolos uji standar military-grade US MIL-STD-810H sehingga bisa dipastikan memiliki ketangguhan luar biasa. Di mana laptop ini telah diuji dengan 12 metode pengujian ketat dan 26 prosedur pengujian berat.

  • Shock Test
  • Vibration Test
  • High Temperature Test
  • Low Temperature Test
  • Sand and Dust Test
  • Altitude Test
  • Freeze and Thaw Test
  • Humidity Test
  • Temperature Shock Test
  • Solar Radiation Test
  • Mechanical Vibration Test
  • Explosive Atmosphere Test

Mengingat harga laptop dengan kualitas terbaik tidak dapat dikatakan murah. Maka dari itu, dalam memilih laptop terbaik tentu aku harus mempertimbangkan ketangguhannya sehingga dapat digunakan dalam jangka panjang.

Dan ASUS Zenbook S13 OLED  adalah laptop terbaik untuk hari ini dan jauh beberapa tahun ke depan.

Fitur Cerdas, Tugas dan Pekerjaan Jadi Terasa Lebih Ringan

Untuk memaksimalkan kemudahannya, laptop ini mudah dibuka walaupun cuma pakai satu tangan. Dengan desain ErgoLift-nya keyboard laptop ini akan sedikit terangkat saat dibuka bikin sensasi mengetik jadi lebih nyaman dan juga bikin sirkulasi udaranya jadi lebih baik.

Bagian terfavoritku adalah laptop ini punya ukuran touchpad lebih besar jadi bakal lebih leluasa buat scrolling dan sudah mendukung gerakan multi touch. Ditambah lapisan anti-fingerprint touchpad yang memastikan memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap aus.

Untuk keutuhan sharing, ASUS Zenbook S 13 OLED didesain dengan engsel yang bisa ditelentangkan hingga 180o memudahkan banget buat aku yang sering diskusi bareng temen di cafe. Menariknya lagi terdapat fitur auto-brightness dan sensor warna sehingga lebih menghemat baterai dan tetap nyaman menatap layar di manapun aku berada.

Sebagai penyempurna, ASUS Zenbook S 13 OLED dibekali dengan sistem keamanan berupa Kamera FHD infrared (IR) untuk login jadi lebih mudah.

Hadirnya ASUS Zenbook S 13 OLED Membuatku Makin Semangat dalam Meningkatkan Rasa Cinta dan Peduli Terhadap Lingkungan

ASUS Zenbook S 13 OLED adalah definisi laptop paling ramah lingkungan. Banyak part dari laptop ini yang dibuat menggunakan material recycle yang diproses secara khusus sehingga tampilannya bisa tetap ganteng maksimal. 

Bagian chassis cover & bottom menggunakan aluminum daur ulang dari limbah industri. Sementara bagian keyboard cover dibuat dari bahan magnesium-aluminum alloy daur ulang dari limbah industri juga. Part lainnya yaitu speaker dan keycaps juga dibuat dari bahan recycle namun hasilnya tetap exclusive.

Nggak sampai disitu, packagingnya didesain tanpa lem dan plastik dan dibuat menggunakan bahan 100% kertas yang bersertifikasi FSC™ Mix. Bahkan salah satu kemasan yang ada di dalam packagingnya bisa dimanfaatkan menjadi laptop stand.

Melihat betapa besarnya komitmen ASUS aku jadi semakin semangat dalam menumbuhkan rasa peduli lingkungan dalam diri anak-anak kebetulan sekolah tempat aku melaksanakan PPL telah menerapkan zero waste. Mengingat pentingnya kebiasaan peduli lingkungan agar tertanam sejak dini.

Semakin Mudah dengan MyASUS

MyASUS merupakan aplikasi pelengkap yang di dalamnya berisikan peralatan maupun informasi yang dibutuhkan dalam pemakaian laptop sehari-hari. Aplikasi ini dirancang untuk membantu dalam memelihara sistem, upgrade perangkat lunak, mengoptimalkan kinerja laptop dan dukungan lainnya

Kesimpulan

ASUS Zenbook S 13 OLED akan menjadi partner sempurna untukku dalam menaklukkan tantangan yang aku hadapi. Bobotnya yang ringan dan ukurannya yang tipis bikin nggak berasa kalau lagi gendong laptop. Didukung dengan desain yang modern dan menawan laptop ini menjadi pilihan terbaik untuk dibawa ke mana aja.

Meski tipis dan ringan laptop ini dibekali dengan konektivitas lengkap dan performa yang luar biasa. Mendukung aktivitas multitasking baik tugas dan pekerjaan maupun hiburan dengan daya tahan baterai yang awet banget.

Layarnya pun menakjubkan, ditambah dukungan kamera dan audio yang super canggih bikin aku makin percaya diri untuk tampil dalam pertemuan-pertemuan virtual.

ASUS Zenbook S 13 OLED juga sudah mengantongi sertifikat Berstandar Military Grade US MIL-STD-810H. Dengan ketangguhan yang dimilikinya, ini merupakan laptop terbaik untuk hari ini maupun di masa mendatang.

Nah, itu dia laptop terbaik versiku. Terima kasih sudah mengikuti sampai akhir. 







Referensi: